Kisah kita memang sangat lucu. Tak bertemu, tak berkata, tak bertegur sapa, bahkan enggan untuk saling mengirim apa yang masing-masing kita rasa. Tapi anehnya, kau masih belum juga absen dari doa doa panjangku. Dan aku, juga masih tetap kau lafadzkan menjelang tidurmu.
"Kalian remaja, bukan?" tanya orang-orang. "Mengapa cinta seperti demikian yang kalian pilih?" tambahnya.
"Kita remaja, cinta antara aku dan ia, adalah cinta yang sebenar-benarnya cinta. Menunggu Gusti Pengeran yang meng-iya-kannya" Jawabmu lantang kala itu.
Puisi ini, saya dedikasikan untuk sosok yang kerap menghantui pikiran saya. Sangat maya, namun juga sangat nyata. Baik-baik di kota kelahiran kita ya, aku juga baik-baik di Surabaya.
Cerita Rindu
Tuhan, jagalah dia
Seseorang yang semoga Kau restui aku hidup bersamanya
Jika Engkau enggan mengabulkan, lepaskan saja dia
Dibalik tersesatku mencarinya
Ada
batu rindu yang dia selipkan di tengah jalan menuju gubuk surga
“Biarkan
batu itu menjegalmu,” katanya waktu itu
“Agar kau tahu,
Perjalanan meninggalkan cinta,
Adalah kebodohan yang tak ada maafnya.”
“Tidak, aku tidak sedang meninggalkan cinta,” kataku
“Sebatas berharap batu rindu yang kau jatuhkan di tengah jalan raya malam itu,
Layak untuk ditemukan oleh yang lain.”
“Kau salah,” katanya lagi
“Bawalah batu rindu itu kemanapun kau berada,
Agar saat batu itu kau temukan,
Akupun menemukan engkau.”
“Tidak, aku tidak akan sudi membawanya,” kataku lagi
“Takut suatu saat aku sampai di depan pintumu,
Tabungan rinduku habis tak tersisa.”
Jika tabungan rindu itu habis tak tersisa
Yang ada hanyalah, siapa yang berani menghabiskan itu?
Bukankah setiap perpisahan jika dikalikan akan menghasilkan rindu?
Dan setiap pertemuan jika dibagi akan menghasilkan candu?
Dan pada akhirnya
Seberat apa pun tabungan rinduku
Bila suatu saat aku memecahnya
Hasilnnya akan tetap menghasilkan temu,
Denganmu
Begitulah hebatnya rindu
Setiap orang yang mengacuhkannya
Tetap akan di ketuk pintu angannya
Oleh cerita-cerita di masalalu
Bersamanya
Namun kebanyakan orang menolaknya
Berharap waktu dan jarak tidak pernah ada di kehidupan mereka
Istilah rindu hanya ada pada orang-orang yang penuh sandiwara
Ah, egois sekali, bukan?
Untuk bercinta dengan dahaga saja
Kita butuh secangkir air
Lalu untuk bersetubuh dengan temu
Kenapa kita masih menolak meneguk rindu?
Komentar
Posting Komentar